Dua Saudara Petik Hasil Cemerlang Di Smater Don Bosco CUP 2024

 

Hasil berbeda diraih dua tim asal SMP Negeri 1 Nubatukan di partai ketiga babak penyisihan grup Smater Don Bosco Cup 2024, Minggu (21/1/2024). Tim SMP Negeri 1 Nubatukan C yang tergabung di grup F sukses mempecundangi lawan mereka, SMP PGRI Swastika Lewoleba, sedangkan sesama saudara mereka, SMP Negeri 1 Nubatukan A yang juga menjalani laga terakhir di grup B harus mengakui keunggulan lawannya, SMP Anugerah Kasih.

Laga antara tim SMP Negeri 1 Nubatukan C melawan SMP PGRI Swastika Lewoleba berjalan menghibur sejak awal laga. Didukung ratusan suporter fanatik yang memadati selurah area pertandingan, kedua tim menampilkan permainan dalam tempo cukup cepat. Menurunkan komposisi pemain yang berisikan pemain-pemain cilik, SMP Negeri 1 Nubatukan C di bawah asuhan pelatih Pieter Witak, mencoba memegang kendali bola di awal permainan. Strategi ini direspon Max Dedi Making, sang nakhoda SMP PGRI Swastika Lewoleba dengan menerapkan strategi bertahan man to man marking sambil mengintip celah melakukan serangan balik.

Spensa Nubatukan C unggul cepat saat pertandingan baru saja dimulai memanfaatkan kesalahan operan di lini belakang lawan. Tak ingin lama tertinggal, peluang pertama dari tendangan bebas yang didapatkan SMP PGRI Swastika Lewoleba di area berbahaya langsung berbuah gol. Rupanya gol ini menjadi gol pertama dan terakhir untuk SMP PGRI Swastika Lewoleba. Setelahnya, anak-anak Spensa Nubatukan C mulai menemukan permainan terbaik mereka. Gol demi gol seolah tinggal menunggu waktu. Hingga pertandingan berakhir, laga ditutup dengan skor telak 7-1 untuk keunggulan Spensa Nubatukan C.

Di pertandingan lainnya, SMP Negeri 1 Nubatukan C yang mengejar target kemenangan untuk meraih posisi puncak klasemen gagal mengalahkan lawannya SMP Anugerah Kasih. Sejak awal laga, pertandingan berjalan dalam tempo cepat. SMP Anugerah Kasih bermain efektif dengan memaksimalkan dua peluang awal yang mereka miliki sehingga berhasil unggul cepat 2-0. Tak ingin terus tertinggal, anak-anak Spensa Nubatukan C kemudian mulai mengambilalih permainan untuk memperkecil defisit gol. Jual beli serangan sesekali diwarnai dengan permainan keras. Sang pengadil lapangan bahkan harus mengeluarkan beberapa kartu kuning  dan sebuah kartu merah untuk meredakan ketegangan antar pemain. Rupanya penyelesaian akhir menjadi pembeda dari pertandingan ini. SMP Anugerah Kasih yang bermain efektif dengan memaksimalkan peluang yang mereka miliki sukses menyudahi pertandingan dengan skor 4-1. Kemenangan ini sekaligus menempatkan mereka duduk di posisi teratas grup meski masih menyisakan satu pertandingan terakhir di grup.

(Ogles Real)

0 Komentar